Alhamdulillah

Alhamdulillah, hanya dengan 1 kata Tersebut, semua akan terasa cukup, bahkan lebih dari cukup. Lihatlah alam ini, mana bisa alam ini ada tanpa “dibuat”? Lihat pula tangan ini, dengan kulitnya yang elastis, tulangnya yang lentur, dapat digunakan untuk menyentuh apapun. Mata ini, dengan tekstur yang indah, dapat digunakan untuk menyaksikan alam ini beserta kejadian-kejadian di dalamnya. Kaki ini, dapat kokoh untuk dipakai berjalan, dan dapat juga menjadi penopang disaat duduk. Tubuh ini beserta seluruh isinya. Otak ini, dapat menyimpan data secara cepat dan dalam jumlah besar, dapat berpikir. Buktinya kita dapat menghitung angka mulai dari 1 sampai tak terbatas jumlahnya. Luar biasa otak manusia. Menyimpan dan berpikir. Hati ini, dapat merasakan getaran terhadap keindahan serta lawan jenis,dapat bersyukur, dapat ikhlas memberi kepada orang lain.

Semuanya di dunia ini hidup secara berkesinambungan. Karena alam ini adalah satu, satu paket pohon, hutan, lautan, gunung, benua, samudera, manusia, hewan, serta aku. Aku adalah satu bagian dari alam ini..

Lalu apa tugasku? hatiku bertanya… Setiap manusia tugasnya adalah sama, yaitu menjalani kehidupan di dunia ini secara ikhlas, bersujud, memohon, bersyukur, dan ridho kepadaNya. Semua, tak terkecuali, Adam Sandler, Retno Ayu Widiyaningrum, Reza, Bima, Ahmed, Bang Diddoy, Ulfah, Papa dan Mama, Mas dan Mbak, mbah putri, Christina, madonna, Leonardo Dicaprio, Britney Spears, Semua… Semuanya tugasnya hanya untuk bersujud kepada Allah, Bersyukur atas apa yang diberikanNya, Ikhlas akan takdir Nya, menjalani semua tugas itu di dunia, untuk mendapat pahalanya di akhirat nanti..

Manusia membutuhkan contoh baik. Untuk menjalankan tugasnya di dunia. Siapakah yang patut menjadi contoh yang baik? Pada dasarnya manusia diciptakan dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Jadi, sewajarnya tiap-tiap manusia dijadikan contoh atas kebaikannya oleh manusia yang lain. Di zaman yang serba ada ini, sulit untuk mencari contoh yang sejatinya dapat menjadi teladan sepenuhnya. Karena manusia memiliki pengakuan kebenaran terhadap dirinya sendiri. Merasa bahwa apa yang ia lakukan adalah suatu hal yang paling benar, menurutnya.. Tapi ketahuilah, bahwa yang benar-benar benar adalah Allah. Apa yang disebut oleh Allah sebagai kebajikan, itulah yang benar. Dan apa yang disebut Allah sebagai sesuatu yang haram, itulah yang tidak boleh dilakukan. Sadarilah itu..

Ada banyak cara untuk manusia menyikapi berbagai kejadian di dunia agar selalu berakhir bahagia. Berbeda-beda menurut versi dirinya sendiri. Ada yang memberikan penghargaan-penghargaan kecil kepada dirinya atas prestasinya sendiri. Ada yang berbagi dengan orang lain.

Namun intinya, jika kita ingin bahagia, tanamkanlah sikap jujur pada diri sendiri. Kalau memang itu adanya, ya itu saja. Contoh, kita sedang dijauhi oleh beberapa orang, maka jujurlah kepada diri kita sendiri, bahwa kita sedang dijauhi. Tanya kepada diri kita apa salah yang telah kita perbuat, jika kita merasa bersalah, maka minta maaflah. Jangan ada kata “gengsi” atau malu, ataupun tabu, dalam melakukan sesuatu yang memang tidak biasa. Batasannya adalah bukan biasa atau tidak-karena kebiasaan adalah pembenaran dari masyarakat- tapi apakah itu baik dan benar menurut Allah dan hati nurani atau tidak.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah rasa syukur. Alhamdulillah, cukup. Ketika dirundung masalah, jangan sampai membuat segalanya hancur. Jangan biarkan hati nurani kita yang suci terbawa-bawa dalam masalah yang kita hadapi. Karena jika terjadi, kita justru bisa kehilangan arah. Hati nurani diciptakan untuk mendampingi otak manusia agar manusia dapat mengunakan kelebihannya secara manusiawi. Tanpa hati nurani, bisa-bisa Bill Gates jadi penjajah selanjutnya, AA Gym jadi diktator, Rudi Choiruddin jadi pemilik tunggal semua restoran di Indonesia. Kacau. Karena memang hati nurani manusia diciptakan dalam keadaan bersih, tidak bisa dibohongi siapapun. Karena hati nurani inilah yang menjembatani kebenaran versi manusia dan kebenaran versi Allah. Back to the topic, ketika anda dalam masalah misalnya, jangan pernah merasa hidup anda telah hancur, tidak punya siapa-siapa, dsb… Karena aset yang paling berharga untuk hidup anda adalah diri anda sendiri yang dibimbing oleh hati nurani anda. Syukurilah, anda masih memiliki tangan untuk berjabatan dengan orang lain, anda masih punya otak yang sehat, siapa tahu tiba-tiba anda diminta untuk mengajarkan sesuatu untuk orang lain, anda mempunyai kaki dan tangan yang berfungsi, masih mempunyai mulut untuk bercerita kepada orang lain, masih mempunyai mata untuk melihat kebahagiaan. Lalu apanya yang hancur??? Ucapkanlah Alhamdulillah berulang kali, untuk menyadari bahwa keagungan dan Rahmat Allah selalu mengalir kepada anda. Allah selalu menyayangi anda, lalu mengapa anda harus membenci apa yang Allah sayangi?
Satu lagi kuncinya adalah ikhlas. Tariklah nafas anda dalam-dalam, lalu katakan pada diri anda, “saya ikhlaskan karena Allah”. Karena sesungguhnya Allah lah yang memberikan ujian dan cobaan kepada kita. Tak lain, tujuannya adalah Allah hanya ingin kita maju, dapat mengatasi masalah. Otomatis menambah tingkat keimanan dan kecerdasan kita. Jadi, Berdo’alah kepada Nya, lalu percayalah, yakinlah, semua yang kita minta pasti dikabulkan Nya. Pasti. Setelah itu tarik nafas dalam, dan lepaskan semua urusan dari pikiran kita, dan biarkan Allah yang menyelesaikannya untuk kita.

Jujur, Syukuri, lalu ikhlaskan kepada Allah. Insya Allah.